Minggu, 11 November 2007

Ocehan si-Bejo: "Mari Menikah di Hari Pahlawan"

Bulan Nopember ini, rasanya menjadi musim kawin bagi pasangan-pasangan yang sudah mantab berdiri diatas pelaminan. Indikatornya jelas: "Dalam bulan ini, Saya mendapatkan empat buah undangan pernikahan dari kawan-kawan Saya."

Dua orang memutuskan menikah tanggal 3 dan 4 Nopember, sementara dua orang lagi (meski tidak janjian) menikah tepat ditanggal 10 Nopember bertepatan dengan hari pahlawan. Setelah selidik punya selidik, alasan yang diungkapkan dua kawan Saya itu berbeda.

Si-A yang jelas-jelas keturunan Jawa asli mengatakan, "Sebenarnya bukan nepat-nepatin tanggalnya sich Jo, cuman setelah diitung oleh keluarga antara wetonku ama wetonnya calon istri, jatuhnya memang tanggal 10." Bukan kenapa, orang Jawa memang sangat detail saat menghitung hari H. Karena menurut keterangan beberapa paranormal yang sempat saya interview: "Kalau hitungannya tepat, maka kelangsungan keluarga nantinya bisa aman sejahtera."

Sementara kawan Saya si-B yang jelas bukan orang Jawa memilih tanggal 10 karena nilai historisnya. "Hari pahlawan, artinya setiap tahun pernikahan kita diperingati juga oleh orang se-Indonesia," Katanya meyakinkan Saya.

Tapi benar, pas tanggal 10, pas hari pahlawan, tidak kurang ada lima orang yang melaksanakan pernikahan "hanya" disepanjang Jl.Ahmad Yani saja. Seingat Saya, ada digedung Dinas Tenaga Kerja, Gedung Bulog, Mapolda Jatim, Gedung Ubhara, dan satu lagi dipusat veteriner. Digedung-gedung itu nampak mobil-mobil berjejeran, dan tentu saja, janur kuning melengkung di gerbang depan.

"Ya ampun, niat bener nih orang-orang," batin Saya.

Mungkin secara hitungan Jawa, tanggal 10 merupakan hari baik untuk pernikahan. Mungkin juga bagi beberapa pasangan, tanggal 10 yang bertepatan dengan hari pahlawan, merupakan momentum yang langka. Tapi yang pasti, Saya ucapkan selamat berbahagia saja untuk mereka-mereka yang sudah mengucapkan ikrar suci pernikahan.

Tidak ada komentar: